Kejadian. I) Pesan dan kematian Yakub. 1) Pesan Yakub (49:29-32). Tempo hari dalam Kej 47:29-31 Yakub sudah berpesan kepada Yusuf untuk menguburkan mayatnya di Kanaan, dan sekarang ia berpesan kepada semua anak-anaknya supaya mereka bisa dengan sehati melakukan pesannya itu. 15), karena itu adalah hak Allah (Ro 12:19-21). c)
Hidup bersama dalam satu keluarga tidak selalu mudah untuk banyak orang. Masing-masing terikat secara biologis dan emosional. Jumlah dan tingkat interaksi juga relatif sangat sering dan intensif. Dalam situasi seperti ini gesekan menjadi tidak terelakkan dan terus berulang. Situasi ini dapat melahirkan sebuah bahaya. Gesekan yang tajam atau konstan seringkali sukar untuk disembuhkan. Tidak jarang antar anggota keluarga saling memendam dendam. Anggota keluarga kadangkala menjadi musuh dalam selimut. Dihindari tidak memungkinkan, dibiarkan sangat menyakitkan. Ketika keadaan ini terjadi, setiap orang perlu mengingat bahwa kebencian adalah kebodohan karena seseorang memilih kesakitan yang lebih panjang. Pengampunan memang mungkin lebih menyakitkan, tetapi sesudahnya akan memberikan kelegaan. Teks kita hari ini mengisahkan suatu keadaan dalam sebuah keluarga yang cukup rentan bagi terjadinya pelampiasan dendam. Keluarga Yakub seluruhnya sudah berada di Mesir selama bertahun-tahun. Yusuf yang menjadi kepercayaan Firaun menyediakan segala kemudahan dan kenyamaman bagi mereka. Sebuah keluarga besar yang diikat oleh figur maskulin dominan, yaitu Yakub. Persoalannya, Yakub telah meninggal dunia 4929-5014. Saudara-saudara Yusuf merasa kuatir dengan keadaan ini. Mereka ingat bagaimana mereka dahulu telah berbuat jahat kepada Yusuf. Apakah Yusuf akan melampiaskan dendam setelah kepergian ayah mereka 5015? Kekuatiran ini sendiri bukan tanpa alasan. Kita yang berada dalam situasi seperti mereka juga mungkin akan berpikiran sama. Sejauh ini tidak ada pernyataan eksplisit dari Yusuf bahwa dia mengampuni saudara-saudaranya. Pada saat mereka pertama kali mengenal siapa Yusuf yang sebenarnya dan merasa ketakutan, Yusuf hanya menyinggung tentang rencana Tuhan 455-7, bukan tentang pengampunan. Mereka juga pasti mengingat kisah Esau yang memendam dendam terhadap Yakub. Esau tidak mau membunuh Yakub karena dia tidak mau menambah kesedihan ayahnya yang sangat mengasihi dia. Dia menunggu sampai kematian Ishak 2741. Akankah hal yang sama sedang direncanakan oleh Yusuf atas saudara-saudaranya? Bukankah pemikiran seperti wajar mengingat Yusuf memang sangat dekat dan paling disayang oleh Yakub 372-3? Apakah selama ini kebaikan Yusuf terhadap seluruh keluarga besar sebenarnya hanya ditujukan untuk dan dilakukan demi ayahnya saja? Setelah alasan seperti ini tidak ada lagi, apakah Yusuf akan terus memerlakukan keluarga besar ini dengan baik? Upaya perdamaian Sebagai tindakan untuk berjaga-jaga, saudara-saudara Yusuf perlu menyiapkan sebuah rencana yang matang. Meninggalkan Mesir secara diam-diam jelas tidak mungkin untuk dilakukan. Jika Yusuf sampai mengetahui hal itu dia akan semakin kesal dan bisa saja membunuh mereka di tengah jalan. Jika terus tinggal di Mesir, mereka perlu menyiapkan diri untuk yang terburuk. Di tengah situasi yang serba tidak menentu ini paling tidak dari perspektif mereka, mereka mulai menyusun sebuah strategi perdamaian dengan Yusuf. Mereka mengirimkan utusan untuk menyampaikan isi hati mereka kepada Yusuf ayat 16 “mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf”. Tidak ada satupun dari mereka yang berani menyampaikannya secara langsung. Pengiriman utusan untuk melakukan langkah awal perdamaian ini sangat mirip dengan strategi Yakub ketika dia mencoba berdamai dengan Esau 3212-24. Pada waktu itu Yakub membagi rombongannya menjadi beberapa barisan dengan tujuan untuk meredakan kemarahan Esau secara bertahap 3220. Anak-anak Yakub tampaknya telah belajar sangat banyak dari ayahnya. Strategi perdamaian yang lain yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf adalah menggunakan nama ayah mereka figur yang sangat dihormati dan disayangi Yusuf. Entah pengatasnamaan ini benar atau hanya karangan mereka saja, isinya terlihat sangat persuasif 5016-17. Saudara-saudara Yusuf menyebut Yakub di depan Yusuf dengan sapaan “ayahmu” bukan ayah kita. Mereka mungkin ingin menegaskan kedekatan spesial antara Yusuf dan Yakub. Dalam pesan tersebut, Yakub dikatakan memohon kepada Yusuf. Dalam teks Ibrani kata yang dipakai bukan hanya “Ampunilah kiranya…” LAITB. Ada permohonan yang sangat mendalam di dalamnya ESV/NLT “please”; KJV “I pray thee now”; NASB “I beg you”. Jika Yakub memang benar-benar mengucapkan kalimat ini dengan cara seperti ini, sangat sukar bagi Yusuf untuk berkata tidak. Strategi terakhir yang digunakan oleh saudara-saudara Yusuf adalah menawarkan diri mereka sebagai budak 5017b-18. Tindakan ini jelas sangat ironis. Salah satu alasan mereka dahulu membenci Yusuf adalah mimpinya. Yusuf beberapa kali menceritakan mimpi bagaimana dia nanti akan menjadi pemimpin atas saudara-saudaranya. Dia bahkan dijuluki “tukang mimpi” oleh saudara-saudaranya 3719. Kekesalan atas mimpin inilah yang mendorong mereka untuk menjual Yusuf 3720. Kini mereka bahkan menawarkan diri secara sukarela untuk semakin menggenapi mimpi itu! Sangat ironis! Untuk bertahan hidup, orang memang cenderung nekat melakukan apapun. Tidak ada ruang untuk dendam Melihat upaya saudara-saudaranya untuk memohon belas kasihan dari dia, Yusuf menangis dengan keras 5017b. Kata Ibrani yang sama digunakan pada saat Yusuf menangisi kematian ayahnya 501. Ini adalah kesedihan yang luar biasa. Apakah Yusuf kecewa dengan ketidakpercayaan saudara-saudaranya atas ketulusan kebaikannya kepada mereka? Apakah Yusuf memercayai pengatasnamaan ayahnya dan kecewa dengan ayahnya juga? Kita sukar untuk mengetahuinya secara pasti. Bagi penulis Alkitab, yang penting tampaknya bukan apa yang diraskana oleh Yusuf, tetapi apa yang dia katakan dan lakukan. Apa yang kita rasakan tidak akan berarti jika tidak termanifestasi. Yusuf menunjukkan bahwa dia tidak pernah menyimpan dendam terhadap saudara-saudaranya. Jika tidak ada dendam, apa yang perlu untuk dilampiaskan? Tidak ada yang perlu dicemaskan oleh saudara-saudara Yusuf. Tindakan ini terbilang luar biasa. Yusuf memiliki segala alasan untuk meluapkan dendamnya kekuasaan & kesempatan. Dia punya kuasa untuk melampiaskan dendam. Dia punya kesempatan untuk melakukannya sekarang. Strategi perdamaian yang dilakukan saudara-saudaranya hanya menambah satu alasan lagi untuk berbuat jahat kepada mereka. Namun, Yusuf tidak melakukannya. Hal ini mengajarkan bahwa gesekan memang tidak terhindarkan, tetapi membalaskan dendam adalah pilihan. Apa yang dilakukan oleh orang lain kepada kita tidak boleh mendikte perasaan dan tindakan kita. Bagaimana kita mampu membuang dendam dan memberikan pengampunan? Kuncinya terletak pada perspektif hidup yang berpusat pada Allah teosentris. Melihat dari atas akan memberikan cara pandang yang baru dan benar-benar berbeda 5019-21. Pertama, kita tidak boleh mengambil hak prerogatif Allah 5019. Yusuf tahu menempatkan diri dengan bijak. Kekuasaannya yang begitu besar di tanah Mesir tidak membuat dia menjadi sombong dan bertindak seolah-olah dia adalah Allah. Dia berkata “Aku inikah pengganti Allah?” Ucapan yang sama pernah dikatakan oleh Yakub pada saat Rahel, isteri yang paling dia cintai, terbakar oleh iri hati dan ingin bunuh diri gara-gara tidak dapat memberikan keturunan kepada Yakub 301-2. Ucapan ini sangat pantas sekali. Yang mampu membuka kandungan adalah Allah 2521, bukan manusia. Yakub jelas tidak bisa melakukan apapun untuk Rahel. Yusuf tampaknya belajar banyak dari ayahnya. Dia bukan Allah. Dia tidak boleh mengambil hak prerogatif Allah. Pembalasan dendam sebagai bentuk keadilan adalah hak penuh Allah Ul. 3235-36. Balas dendam adalah penghinaan & perampasan hak Tuhan. Kedua, menyadari intervensi dan tujuan ilahi dalam setiap keburukan 5020. Allah dapat memunculkan kebaikan dari sebuah situasi yang tidak baik Rm. 828. Dia tidak tinggal diam dan sekadar membiarkan suatu peristiwa. Dia turut bekerja di dalamnya. Sama seperti saudara-saudara Yusuf mereka-rekakan yang jahat dengan sengaja, demikianlah Allah mereka-rekakan hal yang sama untuk kebaikan Yusuf. Apa yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf justru dipakai oleh Tuhan untuk merealisasikan rencana besar-Nya. Sebagian orang hanya memberi ruang yang sempit untuk kedaulatan Allah dalam kehidupannya. Mereka hanya mengatakan bahwa Allah membiarkan atau mengizinkan peristiwa-peristiwa yang buruk. Jika Dia cuma mengizinkan, bagaimana semua proses itu dapat disebut rencana Allah? Bagaimana kita dapat meyakini bahwa Dia mereka-rekakan sesuatu yang baik dalam hidup kita? Apa yang terjadi pada Yusuf mengingatkan kita bahwa dari perspektif Tuhan, objek balas dendam seharusnya menjadi objek balas budi. Para pendendam kita adalah para pelaksana rencana Allah bagi kita. Mereka sedang “mengupayakan” kebaikan kita. Banyak orang tidak bisa melihat kebaikan Allah dalam peristiwa-peristiwa buruk yang mereka alami karena mereka memahami kebaikan dengan cara yang keliru. Berbeda dengan banyak orang, Yusuf memahami kebaikan ilahi bukan pada taraf personal untuk kenyamanan dia sendiri. Dia tidak menyebutkan posisinya yang tinggi di Mesir. Sebaliknya, dia menjelaskan kebaikan itu dengan kalimat “yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” 5020b. Kebaikan ilahi adalah pemenuhan rencana-Nya, bukan rencana kita. TUHAN sudah mengatur agar manusia berkembang biak dan memenuhi bumi untuk menguasainya 128. Secara khusus Dia sudah berjanji untuk menjadikan Abraham sebagai bangsa yang besar 121-3. Jika kelaparan besar melanda semua bangsa kuno, rencana tersebut bisa batal. Allah jelas tidak menghendaki hal itu terjadi. Dia membangkitkan Yusuf sebagai solusi. Yusuf sangat memahami “skenario” ilahi ini. Kebaikan dari Tuhan harus dilihat dari skala yang lebih besar tidak selalu personal. Teladan kasih yang jauh lebih sempurna ditunjukkan oleh Allah bagi kita. Pemberontakan manusia tidak menghalangi Dia untuk disamakan dengan mereka. Kristus menjadi manusia dan masuk ke dalam dunia kita yang berdosa. Dia datang bukan untuk membawa penghukuman, tetapi pengampunan. Dia menanggung semua dosa kita di atas bahu-Nya. Apa yang Dia jalani jelas tidak nyaman bagi Dia, tetapi semua itu mendatangkan kebaikan. Bagi Dia yang terpenting adalah realisasi rencana Allah. Realisasi ini memuliakan nama Allah dan menyenangkan hati Allah. Siapkah kita yang sudah diampuni untuk melepaskan pengampunan? Soli Deo Gloria.
IlustrasiKristen, Renugan Kristen. Persatuan Yang Mendatangkan Berkat. Bacaan Alkitab hari ini. Mazmur 133:1, “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!”. Sejak kecil kita diajarkan, satu ditambah satu jawabannya adalah dua. Tetapi cara berhitung Allah ternyata berbeda: satu ditambah satu Berikutini beberapa anime beken yang diangkat dari kisah nyata. 1. Grave of the Firefly (1988) Ilustrasi Grave of the Firefly [imdb] Grave of the Firelfly merupakan satu anime paling menyentuh emosi sepanjang sejarah. Cerita dari anime ini merupakan semi-autobiografi, ditulis Akiyuki Nosaka pada tahun 1967 yang berjudul sama. Kejadian50 - Alkitab Terjemahan Baru: 50:15: Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya." 50:21: Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak 15Ilustrasi Tentang Cinta, Pernahkah Kalian Mengalaminya? Duh, itu nomor 7 bener banget deh! Itu adalah beberapa ilustrasi yang menggambarkan tentang cinta. Apakah kamu telah mengalami semua kejadian di atas? Life 17 Jun 22 | 21:55 5 Cara Menghadapi Teman yang Sok Senior di Tongkrongan, Sudah Tahu? Life 17 Jun 22 | 20:25 Penulismelakukan penggalian melalui sebuah eksegesis narasi terhadap Kejadian 50:15-21 yang merupakan rekapitulasi dari keseluruhan kisah Yusuf. yang selanjutnya akan dikembangkan untuk mencari dan menemukan ilustrasi kehidupan yang religius dari tokoh-tokoh Alkitab. Metode ini dilakukan dengan menganalisis latar belakang (setting), jenis . 461 298 350 225 436 111 206 423

ilustrasi kejadian 50 15 21